Datuk Zahidi Serukan Pemerintah Malaysia Adopsi Uang Kripto untuk Dukung Generasi Muda

 

Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia (KKMM) dilaporkan mendukung adopsi cryptocurrency. Bahkan Wakil Menteri KKMM meminta pemerintah tetangga untuk melegalkan cryptocurrency.

Harian Metro mengumumkan pada hari Senin, 21 Maret, bahwa Datuk Zahid Zahid Zahid Zahid Zahid Zahid Noor Abidin, Wakil Menteri Komunikasi dan Multimedia, mengatakan kepada regulator Malaysia kasus penggunaan khusus untuk cryptocurrency dan token non-fungible (NFT). mensahkan.

Zahidi mengatakan langkah-langkah ini akan sangat mendukung kaum muda. Pasalnya, industri cryptocurrency mulai populer di kalangan generasi muda, khususnya di Malaysia. Ia juga mengatakan KKMM sedang mencari cara untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam industri.

Zahidi juga mengatakan bahwa keputusan tentang regulasi cryptocurrency diserahkan kepada regulator keuangan Malaysia, termasuk Bank Sentral dan Komisi Sekuritas Malaysia.

Namun, kementerian siap mengangkat masalah ini. “Industri kripto adalah proyek bisnis dan keuangan masa depan, terutama bagi anak muda saat ini,” Zahidi mengutip Harian Metro.

“Kami berharap pemerintah akan membenarkan masalah ini dan meningkatkan partisipasi pemuda dalam cryptocurrency dan membantu mereka dalam hal konsumsi energi dan banyak lagi,” kata Zahidi.

Menurut berbagai sumber, Zahidi juga mengusulkan bahwa ia tidak hanya melegalkan transaksi cryptocurrency tertentu di Malaysia. Namun, cryptocurrency juga diadopsi sebagai alat pembayaran yang sah. Ini mirip dengan langkah-langkah yang diambil El Salvador untuk mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang fiatnya.

Pada awal Maret, Menteri Keuangan Malaysia Tengku Datuk Seri Zafrul Tengku Abdul Aziz menegaskan kembali bahwa pembayaran dalam cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) adalah ilegal di dalam negeri. Dia mengutip mengapa cryptocurrency tidak sesuai dengan karakteristik mata uang umum.

“Secara umum, aset digital bukanlah tempat penyimpanan atau alat tukar yang baik, karena aset digital rentan terhadap fluktuasi harga akibat investasi spekulatif, risiko pencurian akibat ancaman siber, dan kurangnya skalabilitas. Itu yang dikatakan Zafrul. Dikatakan.

Dia menambahkan bahwa Bank Negara Malaysia sedang bekerja untuk memperkenalkan mata uang digital bank sentral dan perkembangan terkait blockchain untuk melawan tren pertumbuhan industri aset digital.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel